(LIPUTAN Blogger Amril TG) : Jakarta Art Award 2012, Apresiasi Terhadap Karya Lukis & Kemitraan Strategis Blogger

Jum’at sore (28/9) saya dan keluarga berangkat menuju Pasar Seni Taman Impian Jaya Ancol menghadiri undangan pembukaan Jakarta Art Award 2012. Ini menjadi kesempatan berarti buat saya, sebagai blogger, karena secara khusus pihak Taman Impan Jaya Ancol melalui Ibu Farida Kusuma, meminta saya untuk mengkoordinir kehadiran teman-teman blogger menghadiri acara ini sekaligus menggelar kegiatan lomba blog dan lomba twitpic terkait event tersebut.

Tentu saja saya menyambut gembira tawaran ini karena ini menjadi sebentuk apresiasi dari penyelenggara kegiatan untuk lebih banyak melibatkan blogger sebagai pewarta warga menginformasikan acara Jakarta Art Award 2012 (selanjutnya disingkat JAA 2012) secara lebih luas.

Ajang JAA 2012 merupakan kompetisi seni lukis bertaraf Internasional yang mana sesuai informasi di tautan ini Sejak pengumunan kompetisi disiarkan lewat Harian Kompas dan media on line pada akhir Maret 2012, sebanyak 1120 pelukis ikut dalam kompetisi. Dengan masing-masing pelukis rata-rata menyertakan 3 lukisannya, maka Jakarta Art Award 2012 diikuti lebih dari 3300 lukisan. Jumlah ini termasuk 25 peserta internasional, yang mengirim foto karyanya dari Lebanon, Jerman, Amerika Serikat, Malaysia, Singapura, Inggris, Korea, Italia.

Putri bungsu saya. Alya, yang hobi menggambar sangat antusias ingin mengikuti JAA 2012. Dia sudah mengungkapkan ketertarikannya untuk ikut bersama saat menerima undangan panitia yang dikirim ke rumah kami. Setelah berjuang menembus macet kami akhirnya tiba di lokasi acara pukul 18.30. Tempat pelaksanaan pembukaan JAA 2012 yang berada tepat di depan galeri North Art Space telah banyak dipenuhi tamu undangan. Di meja registrasi Blogger tampak mbak Mira Sahid dan mbak Nunik Utami sibuk menerima pendaftaran ulang undangan dari blogger. Saya gembira sekali melihat sejumlah teman-teman blogger yang saya kenal menghadiri acara ini seperti Pak Dian Kelana, Om Jay, mas Yulef, mbak Suzie Icus, mas Hazmi Srondol dan mas Erfano Nalakiano yang datang jauh-jauh dari Bogor. Semuanya berbaur bersama sekitar 200-an undangan lainnya.

Mas Hazmi Srondol langsung mendatangi saya. “Mas Amril, siap-siap ya jadi pembawa acara video liputan ala blogger Kompasiana,” katanya. Dengan penuh semangat saya mengacungkan jempol. “Beres mas!” sahut saya sambil tersenyum. Sejak 2 minggu silam di grup facebook Blogger Reporter saya sudah menyatakan keinginan menjadi “host” dalam liputan video mas Hazmi. Dan kini, kesempatan itupun tiba.

Sebelum acara dimulai kami berdua pun melakukan beberapa “take” video di sejumlah tempat. Terus terang saya sangat grogi karena ini pengalaman pertama saya melakukannya. Untunglah semua berjalan lancar. Sekitar pukul 19.00 malam, Gubernur DKI Jakarta Pak Fauzi Bowo tiba didampingi Pak Budi Karya Sumadi, Direktur Utama PT.Pembangunan Jaya Ancol. Raut wajah Pak Fauzi Bowo yang akan mengakhiri masa jabatannya pasca Pilkada DKI tersebut, terlihat sumringah. Senyumnya yang khas tersungging ramah dan memikat. Prosesi acara pembukaan dibuka pertama kali dengan pagelaran tari dari Sanggar Fantasi Taman Impian Jaya Ancol. Musik yang menghentak dan gerak tubuh yang atraktif diperagakan oleh mereka secara memukau.

Setelah itu pembawa acara JAA 2012 menyapa hadirin yang hadir dan menginformasikan bahwa acara malam ini sungguh istimewa karena pihak penyelenggara mengajak KADIN Indonesia dan Komunitas Blogger sebagai mitra.  Sebuah kehormatan besar buat saya ketika saya diundang ke depan untuk menyampaikan kesan atas keterlibatan blogger dalam event JAA 2012. Saya menyatakan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kepercayaan penyelenggara JAA 2012 kepada para blogger sebagai pewarta warga untuk ikut terlibat memberikan apresiasi terhadap karya-karya lukis yang dihasilkan peserta JAA 2012. Ini merupakan manifestasi partisipasi langsung masyarakat dalam event berskala Internasional tersebut.

Selanjutnya tampil Prof. Sri Hadi Soedarsono MA sebagai Ketua Dewan Juri  tampil ke atas panggung mengumumkan pemenang Lomba Jakarta Art Award 2012. Lukisan “Keluarga Sakinah” karya Sapto Sugiyo Utomo berhasil meraih anugerah Karya Utama dengan hadiah sebesar Rp 100 juta. Sedangkan lima karya lainnya memenangkan hadiah masing-masing Rp 75 juta yaitu : Mansyur Mas’ud (“Detak Jantung Jakarta”), S Dwi Satya (“Sesuatu Yang Indah”), Sentot Widodo (“Reparasi Nurani”), Banu Arsana (“Siluet Insan Kamil”) dan Vani Hidayatur Rahman (“Unity”). Sementara itu ditetapkan pula pemenang Best Painting International Participant yang jatuh pada pelukis Mai Eriard (“Compres Love, Love, Love2”) yang memenangkan hadiah sebesar US$ 7000.

Pada kata sambutannya, Ketua Panitia Kegiatan JAA 2012 Drs.Sukesti Martono MM, menyatakan Kompetisi Jakarta Art Award 2012 memiliki perbedaan dibanding dengan kompetisi tahun-tahun sebelumnya. Perbedaan itu adalah pada subtansi tema. Pada kompetisi yang terdahulu tema yang diangkat selalu berkaitan dengan kota Jakarta. Misalnya, “Warni-warni Jakarta” (2006), “Kisi-kisi Jakarta” (2008) dan “Refleksi Kota Besar” (2010). Sejumlah tema ini dianjurkan oleh Ibu Aurora Tambunan almarhumah, selaku Ketua Panitia Jakarta Art Award yang dulu. Lalu, dengan hasrat mengembangkan tema-tema spesifik di atas, tahun ini Jakarta Art Award menawarkan tema yang umum, bahkan universal, “Dunia Ideal”.

“Meski kalah dengan jumlah peserta tahun 2006, antusiasme peserta tahun ini sangat menggembirakan. Sekadar diingat, tahun 2006 Jakarta Art Award diikuti 1179 pelukis dengan 3200 lukisan. Tahun 2008 diikuti 941 pelukis dengan sekitar 2800 lukisan. Tahun 2010 diikuti 722 pelukis dengan sekitar 2200 lukisan,” ujar Pak Sukesti.

Beliau melanjutkan, “Kalkulasi di atas mungkin penting dan menarik. Namun yang terpenting dari semuanya adalah hasil karya seni yang dikompetisikan. Menurut laporan Dewan Juri, secara kualitatif lukisan peserta terus meningkat. Lebih dari itu, para pelukis semakin profesional dalam memahami cara-cara mengikuti kompetisi. Seperti diketahui, untuk tahap pertama pelukis pengirimkan foto-foto lukisannya, dalam kualitas rekam dan cetak yang sempurna. Tentu dengan disertai konsep dan muatan lukisannya. Berdasarkan foto itu Dewan Juri memilih lukisan finalis. Setelah lukisan aktualnya dikirim ke Panitia, Dewan Juri memilih juaranya”. Seusai kata sambutan Pak Sukesti kemudian dilanjutkan dengan penyerahan hadiah kepada masing-masing pemenang yang dilakukan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

Dalam kata sambutannya, Gubernur DKI Pak Fauzi Bowo menguraikan, “Sejak 400 tahun lalu gambar dan lukisan tentang Jakarta telah dicipta. Karya piktorial itu apabila dirangkai akan memunculkan cerita dokumentatif tak terkatakan, lantaran di dalamnya mengusung fakta sosial, politik dan budaya dari masa ke masa. Dengan kandungan cerita ihwal alam, adat-istiadat, ekosistem, perdagangan, pembangunan, tata kota, lingkungan hidup, perilaku penduduk dan sebagainya. Tradisi merekam ihwal Jakarta ini oleh Panitia Jakarta Art Award dicoba untuk dilestarikan. Sehingga kemudian diadakan kompetisi nasional seni lukis untuk menafsirkan Jakarta. Kompetisi ini diadakan pada tahun 2006, 2008 dan 2010”.

Namun Pemerintah DKI Jakarta tak ingin mengajak kreativitas para pelukis untuk terus berkutat di wilayah Jakarta. Sehingga untuk tahun 2012, Panitia Jakarta Art Award menawarkan tema yang lebih luas : Dunia Ideal. Tema ini mengajak para pelukis untuk mengemukakan pendapat secara visual tentang “dunia yang baik dan benar”. Dengan begitu, Jakarta kali ini hanya bertindak sebagai fasilitator. Bahkan kompetisi ini teruntuk pula bagi para pelukis internasional, sehingga Jakarta menjadi rumah pula bagi seni mancanegara.

Yang sangat menarik adalah Pak Fauzi Bowo menyinggung soal pentingnya melibatkan blogger di berbagai event. “Kehadiran Blogger berperan penting untuk memberikan informasi dan sosialisasi kepada masyarakat secara luas tentang event tersebut,” kata beliau dengan penuh semangat. Setelah itu dilaksanakan prosesi simbolis melakukan coretan pertama pada kanvas lukis sebagai tanda pembukaan pameran JAA 2012 yang masing-masing dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Direktur Utama Taman Impian Jaya Ancol serta perwakilan KADIN Indonesia. Setelah itu dilanjutkan dengan kunjungan ke galeri pameran peserta JAA 2012 di North Art Space.

Saya kembali melanjutkan peran sebagai reporter dalam Video mas Hazmi Srondol dengan mewawancarai Mai Erard Pemenang Lukisan Terbaik Kategori Partisipasi Internasional. Mai yang berasal dari Perancis dan mengaku bisa mengerti bahasa Indonesia tersebut menyatakan kegembiraannya bisa mengikuti event tersebut. Kami sekeluarga kemudian berkeliling menikmati karya-karya lukis yang sangat mengesankan. Kedua anak saya begitu senang bisa menyaksikan lukisan-lukisan yang dipajang dan begitu mempesona. Seusai makan malam dan pengumuman pemenang lomba Twitpic, kami sekeluarga pamit pulang dan membawa kesan begitu mendalam dari Jakarta Art Award 2012.

SUMBER

Leave a comment